Elva Hartati Apresiasi Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Aceh

17-02-2021 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati saat pertemuan dengan Sekretaris Daerah Aceh di ruang rapat Gubernur Aceh, Senin (15/2/2021). Foto : Ayu/Man

 

Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati mengapresiasi gerakan penanganan dan pencegahan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah Daerah Aceh dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dari berbagai tingkatan. Elva menilai, Gerakan ini sangat efektif dalam menekan lonjakan kasus Covid-19.

 

"Kami mengapresiasi Pemda Aceh yang terbukti mampu menekan angka Covid-19. Dari paparan Sekda Aceh tadi, sejak awal muncul Covid-19, Pemda Aceh sudah membentuk berbagai program atau gerakan yang melibatkan elemen pemerintahan mulai tingkat atas atau daerah hingga bawah seperti kecamatan dan kelurahan," ujar Elva usai pertemuan dengan Sekretaris Daerah Aceh di ruang rapat Gubernur Aceh, Senin (15/2/2021).

 

Dilanjutkannya, program yang dimaksud salah satunya adalah gerakan memakai masker atau GEMA (Gebrak Masker Aceh). Melalui GEMA, Pemda Aceh mengedukasi para pejabat daerah, ASN dan masyarakat mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat kecamatan dan kelurahan untuk selalu melakukan penerapan protokol kesehatan dari menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

 

Politisi dapil Bengkulu ini menyampaikan bahwa Pemda Aceh juga melibatkan ibu-ibu rumah tangga melalui Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mengedukasi keluarganya agar tetap melakukan protokol kesehatan.

 

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Aceh Taqwallah menjelaskan, untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Aceh, sebelum virus tersebut menyebar ke Aceh, Pemda Aceh telah melakukan upaya pencegahan terlebih dahulu membatasi aktivitas masyarakat dengan memberlakukan jam malam selama satu minggu. “Sayangnya kebijakan ini mendapat penolakan dari masyarakat," kata Taqwa.

 

Pemda Aceh juga membentuk Gerakan Nakes Cegah Covid-19 atau Gencar pada Oktober 2020 dengan melibatkan 38.984 orang nakes dan puskesmas yang tersebar di seluruh Aceh. Tujuannya tak lain untuk mengawal dan memantau warga yang melakukan isolasi, melacak dan menemukan warga yang bergejala dan kontak erat dengan pasien Covid-19.

 

Taqwallah memaparkan sejak September 2020, jumlah penduduk Aceh yang meninggal karena Covid-19 sudah menurun. Tercatat dari bulan September ada 176 orang yang meninggal, Oktober turun menjadi 96 orang, November 47 orang, Desember 31 orang, Januari Tahun 2021 27 orang. Kemudian per 14 Februari 2021 terdapat ada 3 orang yang meninggal dunia karena Covid-19. (ayu/es)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...